Saturday, July 24, 2010

AKU INI KUPU-KUPU CANTIK

Kamu pernah dengar tentang cerita Spiderman? Seorang kutu buku yang digigit oleh laba-laba lalu berubah menjadi manusia super yang mempunyai segala kelebihan dari laba-laba? Hal itu juga terjadi padaku, Gexa. Kenalkan namaku Gexa. Sekarang umurku sudah 15 tahun, tetapi aku sudah tidak bersekolah karena ibuku bilang sekolah untuk anak sepertiku haruslah sekolah khusus. Tidak bisa di sekolah biasa. Dan sayangnya ibuku terlalu miskin untuk membiayai sekolah khususku itu.

Suatu hari ketika aku sedang bermain sepeda di taman dekat rumahku, aku melihat kupu-kupu yang sedang hinggap di dedaunan. Kupu-kupu itu memiliki sayap yang sangat indah, berbeda dengan kupu-kupu yang sering aku lihat sebelumnya. Warnanya sangat unik, tidak sama dengan kupu-kupu biasa. Aku mengamatinya. Mengagumi indah warna sayapnya. Hingga tiba-tiba kupu-kupu itu terbang ke hidungku. Tadinya aku hanya terdiam, tetapi aku merasa di gigit dan gigitan itu membuatku terkejut. Aku teriak, berlari sambil memukul-mukul wajahku berharap kupu-kupu itu akan pergi.

Aku terbangun di kamarku dengan selimut berwarna pink menghangati tubuhku. Aku tidak ingat apa yang terjadi setelah kejadian kupu-kupu itu. Sepertinya aku jatuh pingsan. Aku bangun dan langsung berkaca. Aku mau melihat adakah bekas luka yang diberikan kupu-kupu itu di hidungku. Tetapi ternyata tidak ada, hidungku masih pesek seperti biasa. Aku terus mengamati tubuh kurusku ini dan sepertinya semuanya normal ketika aku masih memakai piyamaku. Tetapi karena aku merasakan sesuatu yang mengganjal di punggungku, aku membuka piyamaku dan ternyata aku menemukan sayap! Iya, sayap yang dimiliki kupu-kupu yang aku lihat tadi siang. Warnanya sangat indah dan sangat cocok dengan warna kulitku yang pucat. Harusnya aku panik dan berteriak kepada ibuku sewaktu aku melihat sayap ini, tetapi aku tidak. Aku senang sayap ini ada di punggungku. Sangat senang. Aku sangat ingin memperlihatkannya kepada semua orang. Aku ingin mereka melihat betapa indahnya sayapku ini dan mulai sekarang aku memutuskan untuk tidak memakai baju kemanapun aku pergi. Aku sangat bangga dengan sayapku. Mungkin kalian menganggap aku terlalu pamer dan sombong, tapi aku tidak peduli. Aku terlalu senang.

Aku tidak bisa terbang. Aku pikir sayapnya memang terlalu tipis dan terlalu kecil untuk mengangkatku, tapi aku tidak perduli. Aku tetap melakukan hal-hal yang biasa di lakukan kupu-kupu. Aku tidak pernah berjalan biasa, aku selalu berlari. Berlari dengan kencang membiarkan angin mengenai kulitku, menganggap kalau aku ini sedang terbang, terbang setinggi-tingginya. Aku selalu bermain di dekat tanaman dengan bunga-bunganya yang indah. Ku ciumi bunga itu satu persatu. Aku juga sering menghabiskan waktuku hanya untuk duduk atau bersantai di rumput-rumput taman sambil memperhatikan kegiatan orang-orang yang berlalu lalang. Aku sangat ingin semua orang melihatku sebagai kupu-kupu. Aku ini kupu-kupu. Kupu-kupu itu adalah aku.

Aku sangat senang dan aku tidak perduli dengan perkataan orang setiap aku berlari melewati mereka. "Dasar anak autis". Aku tidak peduli. Aku senang menjadi kupu-kupu dan bukan menjadi anak autis seperti yang selama ini kalian sebut.

No comments:

Post a Comment